Selasa, 27 Oktober 2015

Tren Bisnis Pariwisata || Softskill

di Oktober 27, 2015 0 komentar
TUGAS KELOMPOK

PENGANTAR BISNIS

TREN BISNIS PARIWISATA



Kelompok 2 :

1.     Novia Anggraini                      25215123
2.     Pratiwi Nurcahya                    25215382
3.     Priyan Hadi Widodo                25215400
4.     Renita Helena                          25215762
5.     Rifqi Rahardian                       25215977
6.     Riztha Ronanda                       26215218

Kelas                    :  1EB14
Nama Dosen        :  Fitria, S.E.
Jurusan                :  Akuntansi




1.           Pendahuluan



1.1.  Latar Belakang

Pariwisata menjadi aktivitas yang mendapat perhatian besar, baik dari masyarakat maupun pihak pemerintah pada periode delapan sampai sembilan puluhan. Sebelum tahun tujuh puluhan sudah banyak daerah di Indonesia yang sesungguhnya bisa diolah melalui sektor pariwisata, akan tetapi perhatian semua pihak masih lebih tertuju pada kekayaan sumber alam yang melimpah, sehingga sektor pariwisata belum secara serius diperhatikan. Sektor pariwisata baru mulai di kerjakan dengan serius sejak awal tahun delapan puluhan, walaupun sesungguhnya sektor pariwisata telah bergejala dan mulai menghasilkan devisa bagi dunia internasional termasuk Indonesia sejak tahun 1950 (Pitana, 2002).
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahan alam dan dinamika penduduknya. Letak geografis indonesia pun dapat memancing perhatian wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Meskipun secara alami negara Indonesia kaya akan keindahannya, tetapi warga negara Indonesia sring mengacaukannya. Tetapi banyak juga tempat yang masih belum terjamah oleh masyarakat sehingga masih dapat terjaga keindahannya. Potensi yang dimiliki oleh bisnis ini pun masih sangat tinggi karena setiap orang pasti membutuhkan tempat untuk menenangkan diri dan menghabiskan waktunya.
Berikut akan di jelaskan mengenai bisnis pariwisata. 

 
1.2.  Rumusan Masalah
  1. Definisi Pariwisata 
  2. Tujuan bisnis pariwisata 
  3. Bentuk bisnis pariwisata 
  4. Potensi bisnis pariwisata


1.3.  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui definisi, tujuan,bentuk, prospek, dan potensi bisnis pariwisata saat ini.






2.           Teori



2.1.            Pengertian pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan di mana orang terlibat dalam perjalanan jauh dari rumah (bepergian) atar daerah atau antar negara terutama untuk bisnis atau kesenangan dimana orang tersebut tidak menetap atau mencari pekerjaan di tempat tersebut.



2.2.            Awal mula bisnis pariwisata

Bisnis Pariwisata, semula diawali oleh adanya need, atau kebutuhan untuk mengisi leisure time, yang muncul dari tradisi holiday sejak peradaban lama di Eropa. Holy-Day yang awalnya berarti hari suci, yaitu hari yang banyak kaitannya dengan keagamaan pada waktu itu. Akibat pada hari raya itu banyak dilakukan acara keagamaan yang menghabiskan waktu khusus, sehingga ditetapkan hari-hari suci itu sebagai hari libur.

Pada hari libur itu, orang-orang melepaskan diri (escape) dari kesibukan rutin, pergi ke tempat-tempat suci, kemudian dilanjutkan ke tempat rekreasi, melakukan kegiatan yang bersifat leisure. Dari fenomena inilah kemudian berkembang kegiatan wisata sehingga pemahaman antara holiday dan travelling seakan menjadi satu kesatuan yang memiliki arti sama. Adanya faktor season (musim), menyebabkan terjadinya pergeseran arti dalam pemaknaan holiday, sehingga mereka-mereka yang memasuki musim-musim tertentu akan memilih holiday untuk berwisata ke Negara - negara tropis, misalnya. Jadi, holy day dan perkembangannya, menjadi acara berlibur yang dilanjutkan dengan kegiatan traveling. Holy-Day adalah tonggak paling penting yang mendanai awal perkembangan industri perjalan yang kita kenal sekarang ini sebagai pariwisata.                                                          





2.3.            Tujuan Bisnis Pariwisata

  1. Meningkatkan devisa negara. 
  2. Meperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan tempat pariwisata tersebut kepada para turis.


2.4.         Bentuk Bisnis Pariwisata

  1. Menurut asal wisatawan Pertama-tama perlu diketahui wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri berarti sang wisatawan hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selamaia mengadakan perjalanan, maka disebut pariwisata domestik, sedangkan kalau ia datang dari luar negeri disebut pariwisata internasional.
  2.  Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya, yang disebut pariwisata aktif. Sedangkan kepergian seorang warganegara ke luar negeri memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran luar negerinya, disebut pariwisata pasif. 
  3. Menurut jangka waktu Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang ia kunjungi. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung pada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksudkan. 
  4. Menurut jumlah wisatawan Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatawan yang datang, apakah sang wisatawan datang sendiri atau rombongan. Maka timbulah istilah-istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan. 
  5. Menurut alat angkut yang dipergunakan dilihat dari segi penggunaan yang dipergunakan oleh sang wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil.


2.5.            Potensi Bisnis Pariwisata


1. Bisnis Penginapan

            Setiap wisatawan akan membutuhkan tempat untuk beristirahat atau menjadi homebase mereka ketika hendak berkeliling ke objek-objek wisata yang dekat. Anda tidak perlu berpikir besar dengan membangun hotel mewah dengan fasilitas yang lengkap. Mengapa? Saat ini sedang marak cara berlibur ala backpacker, yang tentu saja mereka membawa uang dalam jumlah yang terbatas. Untuk itulah penginapan dengan harga terjangkau dan fasilitas sederhana justru lebih banyak diminati. Namun jika Anda hanya memiliki rumah area di sekitar tempat wisata, bisa juga dimanfaatkan sebagai Homestay. Ini adalah sebuah model penginapan dengan menyediakan fasilitas lebih lengkap dan terkadang pemilik rumah dapat menghuni serta berbaur dengan para tamu. Maka anda memang perlu memilih dengan matang, konsep penginapan seperti apa yang akan anda tawarkan kepada para wisatawan.


2. Bisnis Interior

            Bisnis ini berkaitan erat dengan peluang bisnis yang pertama. Apa yang dijual oleh pengusaha penginapan? Tentu saja tempat, jasa, dan fasilitas yang mereka sediakan untuk wisatawan. Interior ruangan yang tepat akan menghasilkan daya tawar yang tinggi bagi bisnis penginapan. Sebagai contoh, ketika anda atau ada orang lain membangun semacam penginapan di daerah lereng Gunung Merbabu yang kental dengan nuansa Jawa, apa interior yang tepat untuk memberikan nilai lebih bagi penginapan tersebut? Kalau kita bayangkan, kamar serba putih dengan lampu mewah tentu saja bukan interior yang tepat. Maka kuras kreativitas anda dengan memberikan interior yang tepat, dimulai dari bahan baku, desain, pencahayaan, suasana, dan sebagainya. Jika kultur yang dominan adalah Jawa, maka sediakan tempat air dari kendi, tempat tidur dengan hiasan ukiran, lampu listrik yang dibuat bak lampu minyak, dupa sebagai pengharum ruangan, dan sebagainya.


3. Bisnis Kuliner

            Kita tentu tahu bahwa siapapun membutuhkan makanan. Dimana pun usaha kuliner selalu cocok, baik itu di kawasan industri, pertambangan, bandara maupun di pemukiman kumuh. Jadi jika ditempat-tempat demikian cocok, tentunya di daerah wisata akan lebih cocok lagi. Tetapi Anda harus menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat. Tidak hanya itu, dalam konteks pariwisata kita harus mampu menyuguhkan jenis makanan yang khas dari daerah tempat wisata tersebut. Barangkali anda langsung berpikiran untuk membuat makanan khas dari suatu daerah lalu dijadikan oleh-oleh? Itu adalah ide bagus. Namun, menurut beberapa pakar bisnis, ide tersebut terlalu sederhana. Jika akses modal anda cukup besar, anda bisa bekerja sama dengan penginapan atau homestay yang ada. Buatlah sebuah konsep makan yang dengan sensasi berbeda yang dialami wisatawan, misalnya, dengan menyediakan meja makan di dekat dapur. Jadi wisatawan dapat melihat langsung bagaimana makanan tersebut diolah. Selain memberikan pengetahuan, interaksi dengan penduduk lokal semacam ini akan menjadi nilai lebih bagi para wisatawan.


4. Bisnis Penyewaan Kendaraan

            Salah satu keluhan dari para wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan adalah transportasi. Pemerintah kita masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk beprindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Di sisi lain, ini adalah peluang besar bagi anda. Bisnis sewa kendaraan baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang dekat dengan tempat wisata. Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses kendaraan pribadi ketika mereka sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh. Terutama untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan bisnis traveling, dimana Anda bisa menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke hotel atau mungkin ke tempat lain.


5. Membuka tempat parkir

            Di mana kendaraan-kendaraan tersebut akan dititipkan? Tentu saja ini kebutuhan baru ketika wisatawan bisa membawa kendaraan, yaitu lahan parkir. Jika anda memiliki lahan di tempat wisata, anda bisa membangunnya sebagai lahan parkir. Hal ini sangat menguntungkan karena hanya perlu mengeluarkan biaya perawatan yang tidak besar, sedangkan uang setiap hari masuk dari kendaraan yang diparkir. Bahkan di sekeliling tempat parkir tersebut anda bisa saja bekerja sama dengan orang lain untuk membuka warung-warung kecil tempat berjualan suvenir atau makanan khas, atau bisa juga menyediakan WC umum yang harus tetap dijaga kebersihannya. Jika anda memiliki akses modal yang besar, anda bisa berinovasi dengan membangun tempat parkir yang portabel sehingga bisa memuat lebih banyak kendaraan. Namun memang, perlu kajian kekuatan yang tepat untuk memastikan kendaraan yang diparkir di sana mendapatkan posisi yang aman.


6. Bisnis Penjualan Souvenir

            Souvenir adalah barang khas yang anda beli di tempat wisata. Biasanya souvenir tersebut dibeli untuk nanti diberikan kepada kerabat ketika kita sudah kembeli kepada aktivitas normal. Namun lebih daripada itu, souvenir akan mengingatkan kita bahwa kita pernah mengunjungi suatu tempat. Nah, ini adalah peluang besar yang bisa anda kembangkan. Souvenir ini bisa saja berupa gantungan kunci, dompet, kain, kaos, tas, topi, kerajinan tangan, mainan, dan masih banyak lagi barang yang bisa anda eksplor untuk digunakan sebagai souvenir. Barangkali oleh-oleh yang berupa makanan adalah pilihan yang juga menarik. Namun ingat, makanan memiliki masa kadaluarsa yang relatif lebih singkat daripada ketika anda membeli souvenir.


7. Bisnis Jasa Penerjemah dan Tour Guide

            Tidak setiap warga di daerah wisata bisa berbahasa asing, minimal bahasa Inggris. Padahal seharusnya untuk memudahkan berkomunikasi dengan wisatawan asing, mereka minimal bisa berbahasa Inggris dasar untuk percakapan sehari-hari. Maka, jasa penerjemah biasanya sangat dibutuhkan oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Untuk banyak keperluan mereka memang sangat membutuhkan jasa penerjemah. Selain itu jasa ini juga berkaitan dengan jasa tour guide dimana tentunya para turis ingin mengetahui apa yang mereka kunjungi. Ini adalah peluang bisnis yang menggiurkan. Anda bisa berbisnis dengan membuka agen tour guide dan jasa penerjemah. Untuk itu anda pertama-tama memang harus menguasai terlebih dahulu narasi dan cerita-cerita di balik tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan. Dengan menguasai informasi lebih baik, anda bisa bercerita lebih banyak kepada wisatawan, dan bisa jadi anda direkomendasikan oleh wisatawan itu kepada teman-temannya ketika kelak sudah pulang kembali ke negaranya.


8. Bisnis Jasa Fotografi/Videografi

            Barangkali kini setiap orang memiliki kamera pada gadget mereka untuk mengabadikan tiap kenangan indah yang mereka lalui ketika berwisata. Namun, apakah itu lalu mematikan peluang bisnis fotografi pada daerah wisata? Nyatanya tidak, lantaran selalu ada batasan-batasan yang dimiliki oleh wisatawan untuk mengabadikan momen anda sendiri. Keterbatasan itu misalnya pada kualitas kamera supaya terlihat indah, sudut pengambilan, spot yang menarik, dan sebagainya. Dengan bermodalkan kamera digital SLR atau jenis lain dengan kualitas profesional, anda bisa menawarkan jasa sebagai fotgrafer atau videografer. Anda bisa menawarkan jasa tersebut dalam paket wisata, atau anda bisa langsung menawarkan kepada wisatawan. Jika anda fokus pada foto, upayakan anda bisa langsung mencetak hasil foto tersebut dengan kualitas yang baik.


9. Bisnis Event Organizer

            Tempat wisata seringkali tidak hanya menjadi tempat berwisata saja tanpa ada agenda lain. Tak jarang orang yang mengadakan sebuah acara atau kegiatan di daerah tempat wisata baik itu pertemuan bisnis, pernikahan, reuni, launching produk dan lain-lain. Jadi jasa event organizer sepertinya cukup dibutuhkan. Anda tentu saja perlu melakukan banyak persiapan untuk membangun bisnis ini. Misalnya, pertama-tama anda perlu menyusun konsep-konsep acara yang jelas sehingga bisa anda tawarkan kepada calon klien anda. Lalu anda menjalin komunikasi dan kerjasama yang sangat baik dengan pengusaha restoran atau mereka yang memiliki tempat untuk pertemuan (hotel, penginapan, dsb.), bekerjasamalah juga dengan pengusaha suvenir yang ada di daerah tersebut. Lalu untuk menambah kehangatan budaya, ajaklah pelaku seni daerah untuk perform di jeda acara tersebut. Persiapan-persiapan yang matang ini akan membuat bisnis anda makin memiliki nilai lebih.


10. Bisnis Kios dan Counter Pulsa

            Sama seperti bisnis kuliner, keberadaan kios atau toko di berbagai tempat sangat dibutuhkan. Termasuk juga ditempat wisata untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan, seperti makanan, minuman dan lain-lain. Atau alternatif lainnya adalah membuka counter penjualan pulsa untuk melayani wisatawan yang kehabisan saldo pulsa. Pastikan anda memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjelaskan kepada wisatawan, jenis-jenis provider apa yang mendapatkan jaringan cukup bagus di tempat wisata tersebut, apa saja kekurangan dan kelebihan, dan sebagainya.




3.           Analisis


            Bisnis pariwisata merupakan sektor yang sangat vital bagi suatu negara. Mengapa demikian? Karena dengan kedatangan warga asing yang berkunjung ke suatu negara untuk berekreasi, maka devisa negara yang dikunjunginya akan bertambah. Sedangkan dari sisi para wisatawan, mereka menginginkan tempat rekreasi yang dapat mengilangkan rasa suntuk, dan berlibur dengan keluarga. Kesempatan inilah yang dapat di ambil dari para pebisnis sektor pariwisata. Banyak hal yang dapat di tawarkan dari aspek pariwisata tersebut. Dengan bererjasama kepada pebisnis lainnya, maka dapat meningkatkan kuantitas turis dan pendapatan. Prospek bisnis pariwisata ini sangat menggiurkan, karena tidak sedikit para pengunjung yang datang untuk berekreasi, apalagi pada hari libur.
            Negara Indonesia merupakan salah satu target para wisatawan. Karena Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya dan beragam kebudayaannyalah yang dapat menarik para wisatawan untuk datang. Banyak yang dapat di tawarkan oleh pebisnis pariwisata yang membuka usaha di Indonesia. Mulai dari wisata daerah, pantai, kebun binatang, wisata air, dan pulau pulau kecil pun dapat di jadikan tempat wisata.
            Ancaman dari bisnis pariwisata pun juga lumayan besar. Pebisnis pun harus rajin membersihkan area wisata agar para pengunjung tetap banyak. Akhir akhir ini juga banyak kasus yang meninpa kawasan pariwisata baik di dalam maupun luar negeri. Biasanya adalah pemboman seperti di bali dan thailand.
            Meskipun potensi bisnis ini sangat tinggi, namun resikonya juga besar. Dengan berbagai inovasi yang disediakan oleh para pengusaha pariwisata dan kerajinan untuk membersihkan tempat wisata, akan menjadi ladang pendapatan dan ramai pengunjung.






4.          Referensi




Jumat, 09 Oktober 2015

Pengertian Bisnis | Tugas Softskill

di Oktober 09, 2015 0 komentar

A.  PENGERTIAN BISNIS

Bisnis adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau biasa disebut
pembisnis (seseorang yang melakukan bisnis) dengan maksud untuk memperoleh laba atau keuntungan. Bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mendistribusikan suatu barang/jasa yang dibutuhkan oleh konsumen yang membutuhkan barang/jasa tersebut yang juga bersedia dan bisa membeli atau membayarnya sesuai dengan kesepakatan.

Bisnis dapat dilakukan oleh setiap orang. Bisnis juga dapat dilakukan dengan biaya yang tidak terlalu banyak, contohnya bisnis dibidang kuliner yang dapat dilakukan dengan cara kecil – kecilan dirumah, dan sebagainya.


B.  JENIS JENIS BISNIS
 
Jenis – jenis bisnis antara lain:
1.  Bisnis rumahan
2.  Bisnis online, dan
3.  Bisnis-bisnis besar lainnya


C.  TUJUAN KEBIJAKAN BISNIS

1.  Melindungi Usaha Kecil Menengah (UKM), contoh:
1)  KUR (Kredit Usaha Rakyat)
2)  Koperasi
3)  BUK (Badan Usaha Kredit)

2.  Melindungi lingkungan hidup sekitarnya, contoh:
1)  Mendaur ulang sampah plastic menjadi cangkir, piring plastic, botol minuman, dll.
2)  Mendaur ulang minyak goreng menjadi BIO – Diesel
3)  Mendaur ulang kertas menjadi bingkai foto, kartu nama, kartu undangan, dll.

3.  Melindungi konsumen, contoh:
1)  Makanan : kualitas barang
2)  Minuman rasa/sehat : kualitas barang
3)  Obat – obatan : kualitas barang
4)  Pasta gigi : kesehatan
5)  Kecantikan : kesehatan
6)  Shampoo : kesehatan
7)  Sabun mandi : kesehatan

4.  Pendapatan Negara, contoh:
1)  Pajak Penghasilan (PPh)
2)  Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3)  Pajak Bumi & Bangunan (PBB)
4)  Bea & Cukai
5)  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


D.    MENGAPA HARUS BELAJAR BISNIS?

Tujuan belajar bisnis adalah karena di setiap negara pasti kita menemukan orang yang berbisnis. Apalagi di Indonesia banyak perusahaan-perusahaan besar yang bersaing kepada perusahaan lain untuk menawarkan produk barang atau jasa kepada konsumen dengan harga yang relatif murah dan berkualitas. Maka dari itu kita juga harus bisa mengerti bisnis,Tanpa mengerti bisnis kita akan ketinggalan oleh orang lain. Dalam bisnis juga kita dapat mendapatkan manfaat seperti waktu,planing,mengambil keputusan,dll. Setiap orang berbisnis harus mampu memadukan 4 macam sumber daya yaitu: sumber daya materi, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi. Maka dari itu belajar berbisnis itu sangat penting sekali bagi kita. 

Sumber:



 

 

Re's Archive Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template and web hosting Graphic from Enakei