TUGAS KELOMPOK
PENGANTAR
BISNIS
“TREN BISNIS PARIWISATA”
Kelompok 2 :
1.
Novia Anggraini 25215123
2.
Pratiwi Nurcahya 25215382
3.
Priyan Hadi Widodo 25215400
4.
Renita Helena 25215762
5.
Rifqi Rahardian 25215977
6.
Riztha Ronanda 26215218
Kelas : 1EB14
Nama Dosen : Fitria, S.E.
Jurusan :
Akuntansi
1.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pariwisata
menjadi aktivitas yang mendapat perhatian besar, baik dari masyarakat maupun
pihak pemerintah pada periode delapan sampai sembilan puluhan. Sebelum tahun
tujuh puluhan sudah banyak daerah di Indonesia yang sesungguhnya bisa diolah
melalui sektor pariwisata, akan tetapi perhatian semua pihak masih lebih
tertuju pada kekayaan sumber alam yang melimpah, sehingga sektor pariwisata
belum secara serius diperhatikan. Sektor pariwisata baru mulai di kerjakan
dengan serius sejak awal tahun delapan puluhan, walaupun sesungguhnya sektor
pariwisata telah bergejala dan mulai menghasilkan devisa bagi dunia internasional
termasuk Indonesia sejak tahun 1950 (Pitana, 2002).
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan keindahan alam dan dinamika penduduknya. Letak
geografis indonesia pun dapat memancing perhatian wisatawan baik dari dalam
maupun luar negeri. Meskipun secara alami negara Indonesia kaya akan
keindahannya, tetapi warga negara Indonesia sring mengacaukannya. Tetapi banyak
juga tempat yang masih belum terjamah oleh masyarakat sehingga masih dapat
terjaga keindahannya. Potensi yang dimiliki oleh bisnis ini pun masih sangat
tinggi karena setiap orang pasti membutuhkan tempat untuk menenangkan diri dan
menghabiskan waktunya.
Berikut
akan di jelaskan mengenai bisnis pariwisata.
- Definisi Pariwisata
- Tujuan bisnis pariwisata
- Bentuk bisnis pariwisata
- Potensi bisnis pariwisata
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain untuk
mengetahui definisi, tujuan,bentuk, prospek, dan potensi bisnis pariwisata saat
ini.
2.
Teori
2.1.
Pengertian pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan di mana orang terlibat dalam perjalanan jauh
dari rumah (bepergian) atar daerah atau antar negara terutama untuk bisnis atau
kesenangan dimana orang tersebut tidak menetap atau mencari pekerjaan di tempat
tersebut.
2.2.
Awal
mula bisnis pariwisata
Bisnis Pariwisata, semula diawali oleh adanya need, atau
kebutuhan untuk mengisi leisure time, yang muncul dari tradisi holiday sejak
peradaban lama di Eropa. Holy-Day yang awalnya berarti hari suci, yaitu hari
yang banyak kaitannya dengan keagamaan pada waktu itu. Akibat pada hari raya
itu banyak dilakukan acara keagamaan yang menghabiskan waktu khusus, sehingga
ditetapkan hari-hari suci itu sebagai hari libur.
Pada hari libur itu, orang-orang melepaskan diri (escape)
dari kesibukan rutin, pergi ke tempat-tempat suci, kemudian dilanjutkan ke
tempat rekreasi, melakukan kegiatan yang bersifat leisure. Dari fenomena inilah
kemudian berkembang kegiatan wisata sehingga pemahaman antara holiday dan
travelling seakan menjadi satu kesatuan yang memiliki arti sama. Adanya faktor
season (musim), menyebabkan terjadinya pergeseran arti dalam pemaknaan holiday,
sehingga mereka-mereka yang memasuki musim-musim tertentu akan memilih holiday
untuk berwisata ke Negara - negara tropis, misalnya. Jadi, holy day dan
perkembangannya, menjadi acara berlibur yang dilanjutkan dengan kegiatan
traveling. Holy-Day adalah tonggak paling penting yang mendanai awal
perkembangan industri perjalan yang kita kenal sekarang ini sebagai pariwisata.
2.3.
Tujuan Bisnis
Pariwisata
- Meningkatkan devisa negara.
- Meperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan tempat pariwisata tersebut kepada para turis.
2.4.
Bentuk Bisnis
Pariwisata
- Menurut asal wisatawan Pertama-tama perlu diketahui wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri berarti sang wisatawan hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selamaia mengadakan perjalanan, maka disebut pariwisata domestik, sedangkan kalau ia datang dari luar negeri disebut pariwisata internasional.
- Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya, yang disebut pariwisata aktif. Sedangkan kepergian seorang warganegara ke luar negeri memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran luar negerinya, disebut pariwisata pasif.
- Menurut jangka waktu Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang ia kunjungi. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung pada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksudkan.
- Menurut jumlah wisatawan Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatawan yang datang, apakah sang wisatawan datang sendiri atau rombongan. Maka timbulah istilah-istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.
- Menurut alat angkut yang dipergunakan dilihat dari segi penggunaan yang dipergunakan oleh sang wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil.
2.5.
Potensi Bisnis
Pariwisata
1. Bisnis Penginapan
Setiap wisatawan akan membutuhkan
tempat untuk beristirahat atau menjadi homebase mereka ketika hendak
berkeliling ke objek-objek wisata yang dekat. Anda tidak perlu berpikir besar
dengan membangun hotel mewah dengan fasilitas yang lengkap. Mengapa? Saat ini
sedang marak cara berlibur ala backpacker, yang tentu saja mereka membawa uang
dalam jumlah yang terbatas. Untuk itulah penginapan dengan harga terjangkau dan
fasilitas sederhana justru lebih banyak diminati. Namun jika Anda hanya
memiliki rumah area di sekitar tempat wisata, bisa juga dimanfaatkan sebagai
Homestay. Ini adalah sebuah model penginapan dengan menyediakan fasilitas lebih
lengkap dan terkadang pemilik rumah dapat menghuni serta berbaur dengan para
tamu. Maka anda memang perlu memilih dengan matang, konsep penginapan seperti
apa yang akan anda tawarkan kepada para wisatawan.
2. Bisnis Interior
Bisnis ini berkaitan erat dengan
peluang bisnis yang pertama. Apa yang dijual oleh pengusaha penginapan? Tentu
saja tempat, jasa, dan fasilitas yang mereka sediakan untuk wisatawan. Interior
ruangan yang tepat akan menghasilkan daya tawar yang tinggi bagi bisnis
penginapan. Sebagai contoh, ketika anda atau ada orang lain membangun semacam
penginapan di daerah lereng Gunung Merbabu yang kental dengan nuansa Jawa, apa
interior yang tepat untuk memberikan nilai lebih bagi penginapan tersebut?
Kalau kita bayangkan, kamar serba putih dengan lampu mewah tentu saja bukan
interior yang tepat. Maka kuras kreativitas anda dengan memberikan interior
yang tepat, dimulai dari bahan baku, desain, pencahayaan, suasana, dan
sebagainya. Jika kultur yang dominan adalah Jawa, maka sediakan tempat air dari
kendi, tempat tidur dengan hiasan ukiran, lampu listrik yang dibuat bak lampu
minyak, dupa sebagai pengharum ruangan, dan sebagainya.
Kita tentu tahu bahwa siapapun
membutuhkan makanan. Dimana pun usaha kuliner selalu cocok, baik itu di kawasan
industri, pertambangan, bandara maupun di pemukiman kumuh. Jadi jika
ditempat-tempat demikian cocok, tentunya di daerah wisata akan lebih cocok
lagi. Tetapi Anda harus menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat. Tidak
hanya itu, dalam konteks pariwisata kita harus mampu menyuguhkan jenis makanan
yang khas dari daerah tempat wisata tersebut. Barangkali anda langsung
berpikiran untuk membuat makanan khas dari suatu daerah lalu dijadikan
oleh-oleh? Itu adalah ide bagus. Namun, menurut beberapa pakar bisnis, ide
tersebut terlalu sederhana. Jika akses modal anda cukup besar, anda bisa
bekerja sama dengan penginapan atau homestay yang ada. Buatlah sebuah konsep
makan yang dengan sensasi berbeda yang dialami wisatawan, misalnya, dengan
menyediakan meja makan di dekat dapur. Jadi wisatawan dapat melihat langsung
bagaimana makanan tersebut diolah. Selain memberikan pengetahuan, interaksi
dengan penduduk lokal semacam ini akan menjadi nilai lebih bagi para wisatawan.
4. Bisnis Penyewaan Kendaraan
Salah satu keluhan dari para
wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan adalah
transportasi. Pemerintah kita masih banyak yang belum mampu memberikan
fasilitas yang baik untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk beprindah
dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Di sisi lain, ini adalah peluang
besar bagi anda. Bisnis sewa kendaraan baik itu kendaraan roda empat dan roda
dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang dekat dengan tempat wisata.
Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses kendaraan pribadi
ketika mereka sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh. Terutama
untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat
erat kaitannya dengan bisnis traveling, dimana Anda bisa menyediakan jasa antar
jemput para turis dari lokasi wisata ke hotel atau mungkin ke tempat lain.
5. Membuka tempat parkir
Di mana kendaraan-kendaraan tersebut
akan dititipkan? Tentu saja ini kebutuhan baru ketika wisatawan bisa membawa
kendaraan, yaitu lahan parkir. Jika anda memiliki lahan di tempat wisata, anda
bisa membangunnya sebagai lahan parkir. Hal ini sangat menguntungkan karena
hanya perlu mengeluarkan biaya perawatan yang tidak besar, sedangkan uang
setiap hari masuk dari kendaraan yang diparkir. Bahkan di sekeliling tempat
parkir tersebut anda bisa saja bekerja sama dengan orang lain untuk membuka
warung-warung kecil tempat berjualan suvenir atau makanan khas, atau bisa juga
menyediakan WC umum yang harus tetap dijaga kebersihannya. Jika anda memiliki
akses modal yang besar, anda bisa berinovasi dengan membangun tempat parkir
yang portabel sehingga bisa memuat lebih banyak kendaraan. Namun memang, perlu
kajian kekuatan yang tepat untuk memastikan kendaraan yang diparkir di sana
mendapatkan posisi yang aman.
6. Bisnis Penjualan Souvenir
Souvenir adalah barang khas yang
anda beli di tempat wisata. Biasanya souvenir tersebut dibeli untuk nanti
diberikan kepada kerabat ketika kita sudah kembeli kepada aktivitas normal.
Namun lebih daripada itu, souvenir akan mengingatkan kita bahwa kita pernah
mengunjungi suatu tempat. Nah, ini adalah peluang besar yang bisa anda
kembangkan. Souvenir ini bisa saja berupa gantungan kunci, dompet, kain, kaos,
tas, topi, kerajinan tangan, mainan, dan masih banyak lagi barang yang bisa
anda eksplor untuk digunakan sebagai souvenir. Barangkali oleh-oleh yang berupa
makanan adalah pilihan yang juga menarik. Namun ingat, makanan memiliki masa
kadaluarsa yang relatif lebih singkat daripada ketika anda membeli souvenir.
7. Bisnis Jasa Penerjemah dan Tour Guide
Tidak setiap warga di daerah wisata
bisa berbahasa asing, minimal bahasa Inggris. Padahal seharusnya untuk
memudahkan berkomunikasi dengan wisatawan asing, mereka minimal bisa berbahasa
Inggris dasar untuk percakapan sehari-hari. Maka, jasa penerjemah biasanya
sangat dibutuhkan oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Untuk
banyak keperluan mereka memang sangat membutuhkan jasa penerjemah. Selain itu
jasa ini juga berkaitan dengan jasa tour guide dimana tentunya para turis ingin
mengetahui apa yang mereka kunjungi. Ini adalah peluang bisnis yang
menggiurkan. Anda bisa berbisnis dengan membuka agen tour guide dan jasa
penerjemah. Untuk itu anda pertama-tama memang harus menguasai terlebih dahulu
narasi dan cerita-cerita di balik tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan.
Dengan menguasai informasi lebih baik, anda bisa bercerita lebih banyak kepada
wisatawan, dan bisa jadi anda direkomendasikan oleh wisatawan itu kepada
teman-temannya ketika kelak sudah pulang kembali ke negaranya.
8. Bisnis Jasa Fotografi/Videografi
Barangkali
kini setiap orang memiliki kamera pada gadget mereka untuk mengabadikan tiap
kenangan indah yang mereka lalui ketika berwisata. Namun, apakah itu lalu
mematikan peluang bisnis fotografi pada daerah wisata? Nyatanya tidak, lantaran
selalu ada batasan-batasan yang dimiliki oleh wisatawan untuk mengabadikan
momen anda sendiri. Keterbatasan itu misalnya pada kualitas kamera supaya
terlihat indah, sudut pengambilan, spot yang menarik, dan sebagainya. Dengan
bermodalkan kamera digital SLR atau jenis lain dengan kualitas profesional,
anda bisa menawarkan jasa sebagai fotgrafer atau videografer. Anda bisa
menawarkan jasa tersebut dalam paket wisata, atau anda bisa langsung menawarkan
kepada wisatawan. Jika anda fokus pada foto, upayakan anda bisa langsung
mencetak hasil foto tersebut dengan kualitas yang baik.
Tempat wisata seringkali tidak hanya
menjadi tempat berwisata saja tanpa ada agenda lain. Tak jarang orang yang
mengadakan sebuah acara atau kegiatan di daerah tempat wisata baik itu
pertemuan bisnis, pernikahan, reuni, launching produk dan lain-lain. Jadi jasa
event organizer sepertinya cukup dibutuhkan. Anda tentu saja perlu melakukan banyak
persiapan untuk membangun bisnis ini. Misalnya, pertama-tama anda perlu
menyusun konsep-konsep acara yang jelas sehingga bisa anda tawarkan kepada
calon klien anda. Lalu anda menjalin komunikasi dan kerjasama yang sangat baik
dengan pengusaha restoran atau mereka yang memiliki tempat untuk pertemuan
(hotel, penginapan, dsb.), bekerjasamalah juga dengan pengusaha suvenir yang
ada di daerah tersebut. Lalu untuk menambah kehangatan budaya, ajaklah pelaku
seni daerah untuk perform di jeda acara tersebut. Persiapan-persiapan yang
matang ini akan membuat bisnis anda makin memiliki nilai lebih.
10. Bisnis Kios dan Counter Pulsa
Sama seperti bisnis kuliner,
keberadaan kios atau toko di berbagai tempat sangat dibutuhkan. Termasuk juga
ditempat wisata untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan, seperti makanan,
minuman dan lain-lain. Atau alternatif lainnya adalah membuka counter penjualan
pulsa untuk melayani wisatawan yang kehabisan saldo pulsa. Pastikan anda
memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjelaskan kepada wisatawan, jenis-jenis
provider apa yang mendapatkan jaringan cukup bagus di tempat wisata tersebut,
apa saja kekurangan dan kelebihan, dan sebagainya.
3.
Analisis
Bisnis pariwisata merupakan sektor
yang sangat vital bagi suatu negara. Mengapa demikian? Karena dengan kedatangan
warga asing yang berkunjung ke suatu negara untuk berekreasi, maka devisa
negara yang dikunjunginya akan bertambah. Sedangkan dari sisi para wisatawan,
mereka menginginkan tempat rekreasi yang dapat mengilangkan rasa suntuk, dan
berlibur dengan keluarga. Kesempatan inilah yang dapat di ambil dari para
pebisnis sektor pariwisata. Banyak hal yang dapat di tawarkan dari aspek
pariwisata tersebut. Dengan bererjasama kepada pebisnis lainnya, maka dapat
meningkatkan kuantitas turis dan pendapatan. Prospek bisnis pariwisata ini
sangat menggiurkan, karena tidak sedikit para pengunjung yang datang untuk
berekreasi, apalagi pada hari libur.
Negara Indonesia merupakan salah
satu target para wisatawan. Karena Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya
dan beragam kebudayaannyalah yang dapat menarik para wisatawan untuk datang. Banyak
yang dapat di tawarkan oleh pebisnis pariwisata yang membuka usaha di
Indonesia. Mulai dari wisata daerah, pantai, kebun binatang, wisata air, dan
pulau pulau kecil pun dapat di jadikan tempat wisata.
Ancaman dari bisnis pariwisata pun
juga lumayan besar. Pebisnis pun harus rajin membersihkan area wisata agar para
pengunjung tetap banyak. Akhir akhir ini juga banyak kasus yang meninpa kawasan
pariwisata baik di dalam maupun luar negeri. Biasanya adalah pemboman seperti
di bali dan thailand.
Meskipun potensi bisnis ini sangat
tinggi, namun resikonya juga besar. Dengan berbagai inovasi yang disediakan
oleh para pengusaha pariwisata dan kerajinan untuk membersihkan tempat wisata,
akan menjadi ladang pendapatan dan ramai pengunjung.
4.
Referensi