Sabtu, 02 Januari 2016

Manajemen Kantor dan Informasi & Manajemen Sekretaris || Softskill

di Januari 02, 2016 0 komentar

Manajemen Kantor dan Informasi & Manajemen Sekretaris

PENGANTAR BISNIS
 TUGAS SOFTSKILL

NAMA                                   : Renita Helena
KELAS                                  : 1EB14
NPM                                      : 25215762
DOSEN PEMBIMBING     : FITRIA, SE

A. Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
               Dalam organisasi atau dunia bisnis, kita tidak akan luput dari kata “manajemen”. Namun apa itu manajemen? Manajemen sendiri secara umum berarti “seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain atau bersama”. Menurut Mary Parker Follet, defenisi tersebut berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa manajemen itu merupakan suatu alat untuk menyelesaikan suatu tujuan dengan cara mengatur dan mengarahkan orang lain.
               Dari hal tersebut kita bisa mengetahui bahwa manajemen sangat penting dalam melakukan suatu bisnis atau berorganisasi. Dikarenakan, dalam menjalankan suatu tujuan diperlukan suatu rencana, pengaturan, solusi, dan berbagai hal lainnya sehingga tujuan tersebut bisa tercapai.
               Meskipun demikian, dalam manajemen tidak seluruhnya tugas diberikan kepada satu orang (pemilik), setiap organisasi tentu saja membutuhkan beberapa orang yang dapat membantu sehingga tujuan akan lebih mudah diwujudkan, serta dibutuhkan beberapa cara sebagai bantuan dalam mencapai tujuan tersebut. Oleh sebab itu, dalam materi ini akan dijelaskan lebih detail mengenai manajemen dalam dunia bisnis.

1.2  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.  Untuk memenuhi kebutuhan dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill.
2.  Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai manajemen kantor dan informasi serta manajemen sekretaris.
3.  Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai kegunaan dari tata kerja, prosedur kerja, pedoman kerja, serta sistem kerja dalam dunia bisnis.
4.  Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pentingnya sekretaris dalam dunia bisnis serta klarifikasinya.


B. Teori

2. MANAJEMEN KANTOR DAN INFORMASI
Pada setiap kegiatan administrasi dan pelaksanaan aktivitas perusahaan, sepperti : pembelian, penjualan, produksi, personalia, perpajakan, perencanaan, program dan pengawasan memerlukanadanya informasi. Informasi itu sendiri merupakan sejumlah data yang telah diproses dan disajikan sedemikian rupa, sehingga dapat dipergunakan intuk berbagai keperluan, seperti pengambilan keputusan.
Pengelolahan serta pengandalian data, meliputi kegiatan-kegiatan seperti : pembacaan, penulisan, penghitungan, penyortiran, pemasukan ke dalam formulir - formulir, dan sebagainya; dapat dilakukan di suatu tempat yang disebut kantor, dengan harapan agar informasi tersebut menjadi lebih berguna. Namun demikian, tidaklah berarti bahwa semua kegiatan itu dipusatkan di tempat tersebut.

2.1 Definisi Tata Kerja, Prosedur Kerja, dan Pedoman Kerja

*  TATA KERJA
Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna mencapai tingkat efisien yang maksimal.

*       PROSEDUR KERJA
Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.

*       PEDOMAN KERJA
Pedoman kerja artinya sebuah panduan yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan yang berisikan pelaksanaan dalam bekerja di perusahaan itu. Mulai dari jam masuk kerja, jam istirahat, hari libur, pemberian cuti, pemberian ijin, dsb. Aturan kerja lebih menekankan pada kepatuhan pegawai dalam mentaati peraturan kerja di suatu perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam aturan kerja ini juga dimuat larangan, sanksi, dan sebagainya yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pedoman itu biasanya berisi edukasi, pengetahuan seputar pekerjaan, bisa juga alternatif penyelesaian masalah yang sering terjadi. Pedoman bersifat fleksibel, tidak mengikat dan mengatur tetapi membimbing dengan kebebasan berinovasi. Sedangkan peraturan atau aturan kerja itu bersifat wajib dan tetap, biasanya berisi prosedur, tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, sifatnya mutlak tidak dapat diganggu gugat karena sesuai konteksnya itu adalah aturan yang berarti mengatur.

2.2. Menyusun Buku Pedoman

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, buku pedoman merupakan suatu pedoman yang digunakan untuk menggerakkan suatu kelompok untuk melaksanakan atau mencapai suatu tujuan organisasi. Pedoman kerja juga merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan danyang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

Berikut tujuan dari pedoman kerja :
1.      Memperjelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam orgaisasi.
2.      Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
3.      Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas atau pegawai dari malpraktik atau kesalahan administrasi lainnya.
4.      Untuk menghindar kegagalan,kesalahan,keraguan,duplikasi, dan inefisiensi.
5.      Memperlancar tugas petugas tim/unit kerja
6.      Sebagai dasar hukum jika terjadi penyimpangan.
7.      Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin.
8.      Sebagai pedoman melaksanakan pekerjaan rutin

Pedoman kerja dibutuhkan kondisi sebagai berikut :
1.      Sebelum suatu pekerjaan dilakukan.
2.      Ketika mengadakan penilaianapakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik/tidak.
3.      Ketika terjadi revisi, jika ada perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja.

Berikut hal yang harus dimasukkan ke dalam buku pedoman kerja:
1.      Jam masuk kerja.
2.      Jam istirahat.
3.      Hari libur.
4.      Pemberian cuti.
5.      Pemberian izin kerja.
6.      Peraturan dan ketetapan perusahaan.
7.      Peninjauan terhadap gaji dan kinerja.
8.      Pemberian jam lembur/tambahan waktu kerja.
9.      Tunjangan kesehatan dan pengobatan.
10.  Rencana Pensiun.
11.  dan lain-lain

Dengan adanya pedoman kerja, maka terdapat beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut :
1.      Alat pendidikan, terutama bagi pegawai baru.
2.      Alat untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan kerja.
3.      Alat untuk mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang tepat.
4.      Alat untuk mengatur tata ruang kantor.
5.      Alat untuk menghindarkan adanya pekerjaan yang menumpuk.
6.      Alat perencanaan kerja dan pengembangannya di kemudian hari.
7.      Alat mengadakan klasifikasi,uraian, dan analisi jabatan.
8.      Alat menghemat waktu bagi pimpinan untuk mengetahui seluruh proses kerja.
9.      Alat untuk mempersiapkan mekanisme prosedur.

2.3. Manfaat di Tetapkannya Tata Kerja, Prosedur Kerja, dan Buku Pedoman Kerja. 

Berikut ini merupakan manfaat dari menggunakan tata kerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja. Diantaranya:
1.      Mempermudah para pegawai dalam menjalankan tugas.
2.      Tugas-tugas dapat dilaksanakan secara teratur dan tepat waktu.
3.      Keletihan dalam bekerja dapat diatasi.
4.      Pekerjaan yang terbengkalai dapat diatasi.
5.      Tujuan pekerjaan dapat tercapai secara efektif.
6.      Dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat – tepatnya.
7.      Dapat dijadikan sebagai pedoman kerja.

3. MANAJEMEN SEKRETARIS

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, pimpinan perusahaan pada umumnya dibantu oleh sekretaris. Sekretaris membantu pimpinannya salah satunya melalui kegiatan tata usaha yang telah dijelaskan di atas.
Sekretaris mempunyai arti rahasia atau orang yang memegang rahasia. Pengertian umum sekretaris mempunyai arti atau sama dengan penulis (notulen), walaupun sebenarnya pengertian penulis di sini tidak sama dengan penulis cerita pendek ataupun novel. Pengertian penulis di sini, orang yang berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis atau catat-mencatat dari suatu kegiatan perkantoran atau perusahaan.

Secara definisi, kata sekretaris dapat kita pahami dari beberapa definisi :
1.      Menurut M. Braum dan Ramon
Sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang kepala atau pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa, atau mengingatkan pimpinannya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanjiannya dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan efektivitas dari pimpinannya mengenai kewajiban lainnya yang berhubungan untuk meningkatkan efektivitas pimpinannya.

2.      Menurut Drs. The Liang Gie
Sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau organisasi.

3.      Menurut Drs. Ig. Wursanto
Sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-perkerjaan pimpinannya.

3.1 Pentingnya Sekretaris dalam Bisnis

Manajemen sekretaris merupakan suatu proses kegiatan mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan perkantoran atau organisasi. Jadi, pekerjaan seorang sekretaris, membantu pimpinan agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.
*        Bila atasan akan melalukan hubungan bisnis melalui surat , maka sekretaris yang menyiapkan mulai dari pengetikan sampai pada pengiriman dan tindak lanjutnya.
*        Bila pimpinan akan mengadakan rapat, maka semua persiapan, saat pelaksanaan rapat sampai setelah rapatpun sekretaris yang melakukannya kelancaran rapat tersebut.
*        Demikian juga apbila atasan akan melakukan perjalanan ke luar daerah, maka semua persiapan sebelum berangkat, saat berangkat sampai setelah atasan kembali sekretaris yang memperlancar kegiatan atasan tersebut.

Guna meningkatan peran dan tanggung jawab ini, seorang sekretaris harus mempunyai fungsi dalam kantor seperti :

1.      Meningkatkan Fungsi Kantor
Yaitu meningkatkan kantor sebagai tempat yang digunakan untuk melakukan pemikiran tentang jalannya usaha, atau sebagai pusat informasi atau sebagai pusat pelayanan masyarakat dan juga sumber data.
2.      Memperlancar Kegiatan Ketatausahaan
Seperti mengetik, kearsipan, Komputer, dan penggandaan dokumen yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
3.      Mempererat hubungan antara bawahan dengan atasan dalam hal komunikasi, karena itu sekretaris dapat dikatakan sebagai media penghubung dan juga penghubung antara dunia luar dan perusahaan dengan perusahaan itu sendiri.
4.      Sebagai media perekam, penyimpan, pengingat kegiatan atasan dalam bentuk penyusunan jadwal kerja harian.

3.2. Klasifikasi Sekretaris

Seorang sekretaris yang profesional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dengan baik jika tidak pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretarisannya akan berjalan dengan kurang baik. Secara umum, syarat untuk menjadi seorang sekretaris harus mempunyai minat untuk melaksanakan tugas kesekretarisan dan keahlian (skill) dibidang kesekretarisan sesuai dengan pengertian atau definisi tentang sekretaris.
Sedangkan syarat-syarat lain untuk menjadi sekretaris sebagai berikut :

1.      Syarat Kepribadian
Yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi sekretaris, seperti penyabar, simpatik, bijaksana, penampilan baik, pandai bergaul, dapat dipercaya, memegang teguh rahasia, dll.

2.      Syarat pengetahuan umum
Yaitu memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretariatan seperti bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan hukum serta secara umum dalam rangka untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya. Hal ini penting karena seorang sekretaris menghadapi banyak jenis pekerjaan sesuai dengan bidang yang dilakukan oelh seorang pimpinan sehingga kurang mengikuti perkembangan yang terjadi tentunya dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya.

3.      Syarat pengetahuan khusus
Yaitu pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia berkerja. Biasanya syarat pengetahuan khusus ini harus ditempuh melalui pendidikan yang sifatnya formal, seperti sekolah tentang manajemen kesekretarisan.

4.      Syarat skill dan teknik kesekretariatan
Kemampuan seorang sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretarisannya, seperti kemampuan mengetik, koresponden, stenograf, dan kearsipan.

5.      Syarat praktek
Yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, seperti meneriam tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan pimpinan.

Berdasarkan perkembangan tugas dan fungsi sekretaris dewasa ini, makna sekretaris dapat mempunyai makna ganda, seperti :
1.      Orangnya
Yaitu seseorang yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu dan dipandang mampu serta cakap dalam melaksanakan tugas-tugas kesekretarisan.
2.      Jabatannya
Yaitu wewenang dengan sekelompok tugas yang merupakan tanggung jawab tertentu, yakni tanggung jawab kesekretarisan.

Dengan demikian, peranan sekretaris terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pimpinan sangat besar sehingga jabatan seorang sekretaris merupakan jabatan yang menuntut profesional yang tinggi. Jadi, kemampuan pribadi seorang sekretaris dan kemampuan melaksanakan tugas sehari-hari menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan pada tugas seorang sekretaris.

C. Referensi
Sumber:
 

Re's Archive Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template and web hosting Graphic from Enakei