PEREKONOMIAN INDONESIA#
TUGAS SOFTSKILL 2
NAMA :
RENITA HELENA
NPM :
25215762
KELAS :
1EB14
DOSEN :
SULASTRI
SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI MEA?
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang di Asia Tenggara yang
kaya akan keanekaragaman hayati dan jumlah penduduk yang banyak. Namun, jika
dibandingkan dengan Negara berkembang lain yang ada di Asia Tenggara ini
seperti Singapore dan Malaysia, Indonesia masih jauh dari mereka jika dilihat
dari jumlah tenaga kerja terdidik yang ada di Indonesia.
Jika dilihat dari pernyataan tersebut diatas, siapkah Indonesia
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA? Sebelum kita membahas hal
tersebut, kita lebih baik tahu apa Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa
disingkat MEA itu sendiri.
1.
Apa Yang di Maksud Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA)?
Masyarakat
Ekonomi ASEAN atau MEA merupakan sebuah istilah yang sering kita dengar akhir –
akhir ini, istilah ini seringkali muncul diberbagai macam media baik cetak
maupun elektronik Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa
disingkat menjadi MEA secara singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi
ekonomi ASEAN yang artinya semua Negara – Negara yang berada dikawasan Asia
Tenggara (ASEAN) menerapkan sistem perdagangan bebas atau Free Trade antara
Negara – Negara anggota ASEAN. Indonesia dan seluruh Negara – Negara ASEAN
lainnya (9 negara lainnya) telah menyepakati perjanjian MEA tersebut. MEA
adalah istilah yang hadir di Indonesia tapi pada dasarnya MEA sama saja dengan
AEC atau ASEAN ECONOMIC COMMUNITY.
2. Siapkah Indonesia Menghadapi MEA?
Jika dilihat dari sisi makro, baik itu makro pada bidang
ekonomi, pariwisata, atau pun kesehatan, Indonesia sudah bisa di kategorikan
berada posisi yang hampir siap untuk menghadapi MEA, mengingat mulai banyak
sector – sector di Negara kita yang gencar di rombak bahkan di perbarui oleh
pemerintah.
Salah satu contohnya adalah Pulau Komodo. Siapa yang tidak
tahu Pulau Komodo? Salah satu tempat wisata di Indonesia yang masuk kedalam
Seven Wonder ini merupakan salah satu makro dalam bidang pariwisata yang bisa
mendukung Indonesia. Lalu ada Bali, Pulau Lombok, Raja Ampat, dan masih banyak
lagi tempat wisata yang bisa mendukung Indonesia. Tempat – tempat pariwisata di Indonesia memang
jauh lebih unggul untuk wisata yang benar benar menawarkan ke asrian alam nya.
Lalu
beberapa Merk dagang yang sudah dikenal di Negara ASEAN yang bahkan sudah
dikenal di benua Eropa seperti tas Bagteria yang bahkan sudah terkenal ke manca
Negara. Hal ini membuktikan bahwa dalam segi perdagangan, produk Indonesia sudah
bisa dikategorikan siap tempur untuk MEA.
Namun
beberapa masalah seperti dalam bidang jasa, Sumber Daya Manusia warga Negara
Indonesia masih diragukan oleh beberapa Negara lain. Contohnya dibidang
kesehatan. Banyak orang indonesia yang juga meragukan Sumber
Daya Manusia Negara nya sendiri, padahal kualitas dokter – dokter di Indonesia
bisa di kategorikan cukup bagus begitu juga dengan fasilitas rumah sakit yang
di tawarkan meskipun ada beberapa alat
yang mungkin memang tidak ada di Indonesia.
Tetapi Indonesia juga dihadapkan dengan kerugian – kerugian dari
MEA jika persiapan mengahadapi pasar bebas ini tidak matang. Kurangnya standarisasi
dan seritifikasi produk di dalam Negeri juga akan menciptakan peluang bagi
produk impor untuk menggempur perdagangan di Indonesia. Dan kerugian – kerugian
lain yang akan dihadapi oleh Indonesia adalah terancamnya daya saing Tenaga Kerja
Indonesia Jumlah tenaga kerja yang kurang terdidik di Indonesia masih
dikategorikan cukup tinggi jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya.
Mereka yang berpendidikan di bawah SD dan SMP mencapai 68,27 persen. 80 persen
pengangguran Indonesia hanya lulusan SMP dan SD. Jika dibandingkan dengan
pengangguran Negara tetangga, 80 persen pengangguran Singapura dan Malaysia
adalah lulusan perguruan tinggi dan SMA.
Hal ini mengkhawatirkan karena bisa saja Tenaga Kerja Negara tetangga
mengambil alih lapangan kerja di Indonesia. Cukup sudah Indonesia mengimpor
beras dari Negara lain, padahal Indonesia merupakan Negara agraris yang
memiliki bahan – bahan pokok yang melimpah. Jangan sampai, tenaga kerja pun di impor
dari Negara – Negara lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa MEA bisa mendatangkan
keuntungan bagi Indonesia. Namun, jika tidak disiapkan dengan matang, MEA juga
dapat menjadi boomerang bagi Indonesia. Keuntungan atau kerugiankah yang akan
dialami oleh Indonesia akan ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia
sendiri. Pemerintah harus segera berbenah diri dalam menghadapi MEA ini agar
Indonesia tidak hanya menjadi penonton di Negeri sendiri.